PengertianFasisme. Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri, yang bersifat ultranasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis. Fasisme berasal dari kata fasces yang berarti serumpun batang yang diikat di kapak. Hal ini adalah simbol otoritas hakim sipil Romawi Kuno atau juga dapat diartikan kejayaan.
- Ketika Eropa dikuasai fasisme hingga berakhirnya Perang Dunia II, sebanyak enam juta orang Yahudi dibantai. Namun, ada cerita lain tentang salah satu tragedi kemanusiaan terbesar abad ke-20 ini. Sejumlah intelektual dan kelompok Yahudi menyambut ideologi fasisme sebagai ideologi pembebasan. Kok bisa?Dalam satu bagian koran Doar Hayom terbitan musim panas tahun 1932, redaktur surat kabar tersebut, Itamar Ben Avi, menyampaikan sebuah komentar. Dia mengatakan bahwa kenaikan Adolf Hitler ke puncak kekuasaan di Jerman tidak dapat dicegah. Selain itu, Ben Avi juga menyatakan solusi fasis ala Benito Mussolini di Italia seperti ragi dalam adonan dan solusi itu cocok diterapkan di Yishuv, daerah pemukim Yahudi di Palestina."Apa yang Italia dapat capai, juga [dapat dicapai] Yehuda!" seru Ben setelahnya, beberapa minggu tak lama selepas Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei NSDAP alias Nazi besutan Hitler menang pemilihan umum parlemen Jerman, koran Hazit Ha'am menyatakan bahwa tidak seperti kaum sosialis dan demokrat yang meyakini gerakan Hitler sebagai "kulit kosong" belaka. "Kami percaya ada kulit dan biji. Kulit anti-Semit ada untuk dibuang, tetapi tidak untuk biji anti-Marxis." Tiga pendiri koran ini ialah Abba Ahimeir, Yehoshua Heschel Yeivin, dan Uri Zvi Greenberg. Mereka juga mendirikan organisasi Brit Yeivin, dan Greenberg merupakan pengikut gerakan Zionisme Revisionis yang dicetuskan Ze'ev Jabotinsky. Namun, Ahimeir mengampanyekan pandangan politik baru yang kemudian disebut Revisionis Maksimalis. Peneliti kajian Israel Eran Kaplan menyebutkan perbedaan dua gerakan tersebut dalam "The Jewish Radical Right Revisionist Zionism and It's Ideological Legacy" 2005. Ahimeir melancarkan banyak kritik ke sosialisme dan liberalisme sembari mendukung fasisme, sementara Jabotinsky justru menyatakan dukungannya terhadap demokrasi, parlementarisme, dan liberalisme klasik. Di Antara Hitler dan Mussolini Ahimeir memang mengagumi Vladimir Lenin sebagai pembawa panji Revolusi Bolshevik di Russia. Dia juga memulai karirinya di koran sayap kiri Hapoel Hatza'ir. Namun, bagi Ahimeir, kediktatoran komunis telah gagal di Jerman dan Cina. Uni Soviet di bawah Stalin, pengganti Lenin, malah mengadopsi "Sosialisme di satu negara". Yang justru dikagumi Ahimeir adalah Mussolini. Sebagaimana ditulis Colin Shindler dalam The Rise of the Israeli Right 2015, pada September 1928, beberapa tahun setelah Mussolini dilantik sebagai perdana menteri Italia, Ahimeir menulis kolom mingguan bertajuk "Dari buku catatan seorang fasis" di Doar Hayom. Salah satu artikelnya berjudul "Kedatangan Duce Kita". Duce merupakan julukan Mussolini yang berarti pemimpin. Di situ, Ahimeir menyertakan penggalan ayat Kitab Eksodus "Kami akan melakukan [apapun yang Tuhan perintahkan] dan [kemudian] kami akan mendengarkan" sembari menyampaikan pendapatnya bahwa pengikut Jabotinsky akan patuh secara tedeng aling-aling mengungkapkan keinginannya memiliki seorang pemimpin tunggal kharismatik memang ciri gerakan Revisionis Maksimalis. "Dalam sebuah pertemuan gerakan Revisionis di Wina pada musim panas 1932, seorang anggota kelompok lain, Wolfgang von Weisl, mengusulkan agar Jabotinsky dinyatakan sebagai pemimpin tertinggi gerakan dan diberi hak otoritas tanpa batas Jabotinsky menolak gagasan itu," sebut Dan Tamir, sejarawan penulis Hebrew Fascism in Palestine, 1922-1942, di Haaretz. Apapun itu, Italia dipandang sebagai model terbaik bagi negara-negara di Eropa dan Israel. Ahimeir menyatakan bahwa negara semacam Yugoslavia tidak menemukan jalan selain menerapkan model kediktatoran ala Italia. "Di Yugoslavia, kediktatoran kita lihat terbukti. Parlementarisme tidak berdaya menyelesaikan banyaknya masalah dalam negeri."Sementara itu, Yeivin telah menyatakan Nazisme sebagai suatu gerakan pembebasan nasional. Shindler juga menunjukkan pembelaan Ahimeir kepada rasisme yang dilakukan Nazi. Bagi Ahimeir, rasisme yang ditemui dalam Nazi Jerman juga ada di Amerika Serikat AS dan Afrika dilantiknya Hitler sebagai kanselir Jerman pada 1933, para Maksimalis yakin bahwa ada pelajaran yang dapat diambil dari bangkitnya Nazi menuju kekuasaan. Sedangkan koran Hazit HaAm menyatakan bahwa pers Yahudi telah bereaksi berlebihan terhadap Hitler dan Nazisme, padahal "Perbedaan antara Hitler dan Thaelmann [pemimpin Komunis Jerman] bahwa yang satu anti-Semit secara subjektif dan satu lagi secara objektif."Para Fasis dari Israel Dalam "From a Fascist's Notebook to The Priciples of Rebirth The Desire for Social Integration in Hebrew Fascism, 1928-1942" 2014, Dan Tamir menelaah bahwa pelbagai artikel yang ditulis tokoh-tokoh Revisionis Maksimalis selama 1920-an hingga 1930-an mencerminkan ciri kelima fasisme yang dibedah Robert O. Paxton dalam The Anatomy of Fascism 2004, sebuah buku yang diterjemahkan ke bahasa Ibrani oleh Tamir. Ciri yang dimaksud ialah kebutuhan untuk pengintegrasian lebih erat masyarakat yang lebih murni, baik secara sukarela maupun melalui paksaan. Infografik Yahudi Pemuja Hitler dan Mussolini. artikelnya di Haaretz, Tamir menceritakan bahwa trio Ahimeir, Yeivin, dan Greenberg memandang orang Yahudi secara keseluruhan dan Zionis secara khusus sebagai korban dalam sejarah Eropa dan Palestina. Mereka memuja kekerasan politik, terutama yang ditujukan kepada kelompok liberal secara khusus dan lawan secara umum. Meski demikian, gerakan ini tidak berumur panjang. Ahimeir, Zvi Rosenblatt dan Avraham Stavsky dituding membunuh Chaim Arlosoroff, pemimpin buruh Zionis pada Juni 1933. Ahimeir lepas dari tudingan itu, namun dihukum karena memimpin organisasi ilegal dan dipidana dua tahun penjara. Tak lama, Doar Hayom berhenti juga mencatat bahwa pemujaan Brit Habiryonim terhadap Hitler juga berumur pendek. Beberapa anggota organisasi ini bahkan memprotes pemerintahan Nazi dan mencuti bendera Swastika di konsultan Jerman di Tel Aviv. Sementara itu, kebersamaan Brit Habiryonim dengan Mussolini berlangsung hingga 1938, tahun ketika Il Duce mengesahkan hukum ras seperti yang diterapkan Nazi. Dua tahun sebelum itu, terbit sebuah buku berjudul Mussolini, His Personality and His Doctrine di Tel Aviv. Buku itu ditulis Zvi menempuh studi pelayaran di Italia pada era fasis Mussolini sejak 1933 hingga 1936. Selain dia, ada juga Avraham Stern, seorang alumni University of Florence. Sesampainya di Palestina, Stern gabung Irgun Tzvai Leumi, organisasi militer nasional Revisionis. Setelah Perang Dunia II, Stern keluar dan mendirikan organisasi Lehi, pejuang kemerderkaan Stern terangkum dalam buku Principles of Birth yang ditulisnya. Stern, sebagaimana para penganut Revisionis, menolak kebijakan Mandat Inggris atas Palestina. Untuk melawan Inggris, Stern berusaha menghubungi perwakilan Italia di Palestina dan Jerman di Beirut. Pada Februari 1942, Stern ditangkap dan dibunuh polisi Inggris. November tahun itu, pasukan koalisi Poros Jerman, Italia, Jepang kalah. - Politik Penulis Husein AbdulsalamEditor Windu Jusuf
Liputan6com, Jakarta Chauvinisme adalah sebuah bentuk dari perasaan cinta, bangga, loyalitas yang tinggi, fanatisme atau kesetiaan pada suatu Tanah Air atau negara tanpa mempertimbangkan pandangan
Ideologi di Jerman yang terkenal adalah ideologi Fasisme. Ideologi yang diciptakan oleh seorang penguasa Jerman bernama Adolf Hitler. Namun, apa itu sebenarnya fasisme? Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak/absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Menjadi sangat penting dalam ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat dalam menjaga negara. Baca juga Mengenal Seluk Beluk Budaya Jerman Paling Lengkap Latar Belakang Ideologi Fasisme Pada masa pemerintahan Adolf Hitler, dirinya bercita-cita untuk memperjuangkan dan membebaskan negaranya dari penindasan, bahkan dia bercita-cita untuk menguasai negara. Sehinggga, ada beberapa hal yang melatarbelakangi ideologi fasisme, seperti berikut ini. Hitler melahirkan ide Fasisme-nya atas situasi dan kondisi yang mencengkram saat di Jerman yaitu daerah dimana ketika Hitler singgah di Wina. Wina merupakan daerah yang sangat didominasi oleh suku Yahudi yang telah menindas rakyat, sehingga rakyat Jerman mengalami penderitaan, banyak pengangguran, tidak adanya keadilan sosial. Tetapi Hitler melihat sedikit harapan yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat Jerman bahwa dalam tubuh mereka, masih ada sifat nasionalisme. Sehingga itu semua dimanfaatkan oleh Hitler untuk menggerakan rakyat Jeman demi sebuah cita-cita untuk membebaskan Jerman dari belenggu Yahudi. Alasan kedua adalah Nazi, sebuah partai berpengaruh di bawah pimpinan dirinya, serta The Third Reich, visi masa depan Jerman yang dia perjuangkan, adalah fenomena tersendiri. Begitu pula dengan angkatan perang Jerman yang sanggup menguasai begitu cepat ke negara-negara sekitar Jerman. Namun, Hitler adalah sosok sentral yang jauh lebih fenomenal. Alasan ketiga adalah pemikiran politik Hitler dan ideologi Fasisme merupakan sebuah kerangka politik yang dia gunakan untuk mengatur Jerman. Karena menurutnya hanya dengan implementasi fasisme, Jerman dapat kembali pada kejayaan dan tidak ditindas oleh kaum Yahudi. Demi terciptanya sebuah tatanan politik Jerman di bawah kekuasaanya, Hitler memiliki kerangka politik yang dikemasnya melalui Fasisme yang telah dia jelaskan lewat karyanya Mein Kampf. Hal yang Dilakukan Hitler Untuk Menyebarkan Ideologi Fasisme Hitler menulis dengan sebuah perhitungan politik yang cerdik, yang kemudian diteruskan dengan gerakan Nasionalis- Sosialis sehingga terbangunlah Fasisme dengan kerangka politik Hitler yaitu Strateginya dimulai dengan melakukan propaganda dengan menyadarkan rakyat Jerman akan krisis yang melanda Jerman adalah dikarenakan orang-orang Yahudi. Sehingga hal ini menimbulkan perlawanan dari rakyat Jerman, bahkan untuk melakukan peperangan Propaganda dilakukan kepada kaum buruh agar mereka menjadi seorang Nasionalis- Sosialis Jerman sehingga mereka ingin melakukan gerakan untuk Negara. Dan ini harus dilakukan oleh seorang proklamator yang berani memimpin jutaan kaum buruh yang dapat memberikan dorongan baru untuk kemajuan Jerman Revolusi, titik ini adalah puncak yang diberikan oleh Adolf Hitler. Dimana revolusi itu adalah sebuah gerakan heroic yang harus timbul dari rasa nasionalis warga negaranya, dan revolusi akan gagal bila hal ini lahir bukan oleh rasa pembelaan tanah air di dalam negara itu Berangkat dari kerangka politik tersebut, itulah awal mula keinginan Hitler untuk meguasai dunia. Ya, ideologi fasis yang awalnya menurut Hitler merupakan solusi bagi negaranya, berubah menjadi sebuah ideologi yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat Jerman, tetapi oleh masyarakat dunia. Tertarik untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Jerman dengan seluk beluknya? Tunggu postingan selanjutnya ya! Belajar bahasa Jerman akan lebih mudah ketika kamu juga memahami seluk beluk negara Jerman lho. Yuk mulai belajar Bahasa Jerman sekarang! Sumber
BeritaCiri-Ciri Fasisme - Fasisme adalah pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan Benito Mussolini.
OKRIKE OKRIKE IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Salah satu ciri fasisme jerman adalah a. Paham yang mengajarkan asas demokrasi untuk negara b. Angkatan perang Jerman kuat dan tidak tersaingi negara manapun c. Jerman mengaku sebagai bangsa tertinggi di dunia d. Jerman tidak menyetujui semua perjanjian di versailles Iklan Iklan RizalHendri RizalHendri Isinya adalah yang C..... Iklan Iklan nisa324 nisa324 mengaku sebagai bangsa tertinggi di dunia Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuh kembangkan nasionalisme. pendidikan meyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendor … ong semangat pembaharuan di masyarakat. kebijakan pemerintah kolonial belanda yang berdampak besar dalam perluasan pendidikan di indonesia adalah? Jika sesuai aturan Cultuur stelsel memberikan kemakmuran karena a. rakyat bebas memilih lahan untuk tanaman ekspor b. rakyat dibina berbisnis perk … ebunan sesuai dengan keinginan pasar c. kegiatan mengusahakan tanaman ekspor tidak terlalu diwajibkan d. rakyat dilatih menanam tanaman unggulan di seluruh hanya jangan ngasal Bentuk integrasi sosial yang terjadi akibat terdapatnya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disebut integrasi? Berikut ini bukan merupakan faktor interen dari lahirnya nasionalisme, adalah …? Pengusul penandatanganan naskah proklamasi kemerdekaan agar dilakukan oleh ir. soekarno dan mohammad hatta atas nama bangsa indonesia adalah? Sebelumnya Berikutnya
Berikutbeberapa penyebab mumculnya fasisme di Jerman: Kejayaan masa lampau, yang dibuktikan dengan banyaknya ilmuwan yang berasal dari ras Arya; Kesulitan ekonomi; Lemahnya sistem pemerintahan; Kemenangan Partai Nazi pemilu 1930; Pada 30 Januari 1933, Hitler diangkat sebagai konselir Jerman.
Jakarta - Paham sosialisme adalah ideologi yang berasal dari reaksi terhadap Revolusi Industri pada abad ke-18. Di masa tersebut, paham liberalisme amat kental dan kondisi di sektor industrialisasi menghadirkan praktik kapitalisme di tangan individu sebagai pemilik modal dan menyampingkan keberadaan ini lahir dan berkembang pada akhir abad ke-18 di Eropa sebagai kritik atas kapitalisme. Para pendukung paham sosialisme menilai sistem ekonomi ini hanya menguntungkan kaum borjuis yang mengeksploitasi kaum lebih paham secara menyeluruh, simak pembahasan latar belakang kemunculan paham sosialisme serta tokoh dan ciri-cirinya berikut ini, dikutip dari buku Sejarah Hubungan Perkembangan Paham-Paham Besar, yang disusun oleh Yuliani 2020.A. Latar Belakang KemunculanIstilah sosialisme digunakan pertama kali oleh Alexander Vinet, seorang teolog Protestan asal Perancis. Dalam artikelnya yang dimuat di surat kabar Le Semeur Penabur di tahun 1831, paham sosialisme adalah paham yang bertujuan untuk membentuk negara yang memberlakukan usaha kolektif dan membatasi kepemilikan secara industrialisasi di Eropa mendorong kemunculan paham sosialisme. Sebagian besar lembaga usaha atau perusahaan merupakan milik swasta atau perorangan. Untuk menjalankan usaha dan pabriknya itu, setiap pemilik usaha kapitalis membutuhkan orang sebagai pekerja buruh.Para pekerja ini dieksploitasi besar-besaran dengan upah yang rendah. Mereka bahkan tidak mendapat jaminan dan perlindungan kesejahteraan. Kondisi tersebut memicu meningkatnya kemiskinan dan kriminalitas. Di sisi lain, kaum kapitalis semakin kaya raya dan menguasai di atas membuat kaum kapitalis dan kaum buruh proletar memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Untuk itu, mereka yang menentang sistem ekonomi seperti ini, khususnya kaum buruh melakukan juga melayangkan sejumlah tuntutan berupa hak-hak, jaminan, dan perlindungan kesejahteraan dari kaum kapitalis. Mereka bersatu dan membentuk kelompok dengan kepentingan untuk memperjelas status dan kedudukan mereka. Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai golongan Tokoh Paham SosialismePaham sosialisme didukung dan diperjuangkan oleh sejumlah tokoh yang sangat dikenal di seluruh dunia. Tokoh-tokoh paham sosialisme adalah Robert Owen Inggris, Saint Simon dan Charles Fourier Perancis, Karl Marx dan Friedrich Engels Jerman.Karl Marx dan Friedrich Engels semakin populer setelah menulis buku berjudul das Capital. Dalam buku tersebut, Karl Marx mengatakan bahwa sejarah masyarakat dunia sama dengan sejarah perjuangan kelas. Oleh karenanya ia mendambakan kehidupan masyarakat tanpa Karl Marx dalam hal ini disebut sebagai komunisme dan pengikutnya disebut komunis. Namun istilah komunisme bukanlah ciptaannya, istilah tersebut merupakan ciptaan sosialis Prancis, Etienne Cabet 1788-1856. Karl Marx merupakan pengembang ajaran sosialisme-komunisme yang kemudian berkembang di Rusia dibawah pimpinan Ciri-Ciri Paham SosialismeAdapun ciri utama dari paham sosialisme adalah tidak adanya pembagian kelas sosial, mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, hak milik pribadi atas produksi tidak diakui, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan sederajat, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi diatur paham sosialisme adalah tidak ada pembatas antara orang kaya dan miskin, pemerintah merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam perekonomian, dan mudah melakukan pengendalian kekurangannya yaitu hak perorangan dibatasi, potensi dan daya kreasi tidak berkembang, dan tidak ada kebebasan individu. Simak Video "BNPT Jangan Gunakan Ideologi Kebencian-Intoleran Jelang Pemilu 2024" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Sistempaham ideologi ini muncul di Italia tahun 1922 dan 1945 yang didirikan oleh Benito Mussolini, juga gerakan serupa di Jerman dan Spanyol. Fasisme merupakan salah satu tindakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan
Dalam tulisan terdahulu, sudah diuraikan mengenai apa itu fasisme dan bagaimana baik nasionalisme dan agama menjadi dasar tumbuhnya benih fasisme gaya baru di Indonesia. Berikut ini pemaparan lebih jauh bagaimana benih fasisme tengah mencoba-coba melawan musuh imajiner, serta bagaimana fasisme mencederai hak asasi manusia di Indonesia. Bagian 2 Fasisme Tak mampu Menerima Kebhinekaan Sejak identitas keindonesiaan didefinisikan terkait dengan tafsir agama yang sempit dan konservatif, kelompok minoritas seksual LGBT lesbian, gay, biseksual, transeksual kemudian dianggap pula sebagai musuh, sama saja seperti PKI. Walaupun secara objektif mereka sama sekali tidak berbahaya – tidak ada LGBT yang mengancam orang atas nama identitas mereka. Persoalan LGBT kerap dikaitkan sebagai ancaman untuk reproduksi bangsa, yaitu tidak hanya sebagai ancaman moral, tapi juga sebagai ancaman untuk kekuatan fisik bangsa. Itu wacana klise dalam pemikiran fasis, yang menganggap kekuatan bangsa adalah dasar untuk melawan privat Identitas fasis membutuhkan identitas yang berciri eksklusif, identitas yang sempit dan tidak mampu menerima kebhinekaan. Keindonesiaan sebagai dasar identitas kini sudah mulai menjadi lebih eksklusif sejak agama garis konservatif sebagai identitas menjadi lebih penting. Agama bisa diperalat ideologi fasis Agama bisa menjadi dasar fasisme, karena dewasa ini agama dijadikan topik publik yang diekspresikan melalui simbol-simbol di ruang umum saja. Dewasa ini, agama menjadi identitas rombongan dan bukan soal individu lagi. Sebagai identitas umum, agama butuh lawan atau musuh, yaitu sesuatu yang cocok untuk menjadi kebalikan identitas agamanya. Jikalau agama sudah dijadikan dasar identitas eksklusif, maka akan kehilangan spiritualitasnya. Yang menjadi penting kemudian, bukan lagi perdebatan bebas tentang Tuhan, doa atau meditasi, tapi mendengar khotbah pemimpin sekaligus menelan bulat-bulat khotbahnya tanpa berpikir secara kritis. Kalau sudah begitu, agama hanya menjadi ekspresi hubungan antar manusia, bukan lagi ekspresi hubungan individu dengan Tuhan, karena individu menjadi hilang dalam ideologi identitas. Melalui identitas agama yang sempit, agama bisa diperalat ideologi fasis supaya musuh diwujudkan. Ketika negara bekerjasama dengan kelompok proto-fasis Gerakan fasis tidak langsung muncul sebagai gerakan besar. Pada awalnya, fasisme diwujudkan dalam kelompok kecil, yaitu kelompok proto-fasis yang sudah kenal gagasan perintah dan kepatuhan sebagai landasan struktur sosialnya. Ideologi mereka dijadikan sebagai asas tunggal dan kekerasan serta ancaman sebagai alat untuk menguasai dan mengancam orang lain. Premanisme yang berdasar ideologi, seperti preman-preman agama, suku, atau preman yang beroperasi atas nama negara, sudah bisa merupakan benih-benih fasisme. Ide mereka akan menyebar jika tidak dilawan oleh negara hukum dan masyarakat sipil. Di Indonesia, institusi negara cukup sering bekerjasama dengan kelompok proto-fasis ini karena negara tidak mampu melawan kekerasan dan ancaman yang dilakukan mereka. Atas tujuan melawan musuh imaginer, polisi menyebut rombongan preman Islam sebagai partner. Di Bali, TNI sudah bekerjasama dengan preman secara terbuka dalam program “Bela Negara”. Sungguh ironi memang ketika pelanggar hukum dijadikan sebagai pembela negara. Negara yang bekerjasama dengan kaum protofasis bsa membantu mereka untuk berkembang. Sebenarnya, kooperasi itu sudah merupakan tindakan anti-kebhinekaan. Hubungan militer dengan kesejahteraan Baik panglima TNI maupun elit politik kerapkali memiliki kedekatan dengan elit ekonomi, atau mereka sendiri sering merupakan bagian dari elit ekonomi ini. Penolakan ideologi kiri adalah salah satu strategi untuk melanjutkan orde ekonomi ini. Akhir tahun 2015, World Bank memaparkan bagaimana kesenjangan sosial di Indonesia mengalami kenaikan tercepat di Asia. Fakta tersebut sesungguhnya merupakan ancaman bagi persatuan bangsa. Jika persatuan tidak diwujudkan atas dasar keadilan dan kesamaan ekonomi, maka harus ada kesamaan ideologi untuk mengikat masyarakat. Sehingga kelompok elit mampu melawan musuh imajiner, dan ideologi persatuan atas nama identitas bisa memiliki unsur-unsur fasis. Sebagai contoh, Prabowo Subianto pernah berbicara tentang ekonomi kerakyatan padahal dia sendiri adalah elit ekonomi yang memiliki beberapa perusahan dan tanah luas. Dimunculkanlah sebuah retorika, bahwa terdapat sebuah persatuan yang mampu diwujudkan melalui ekonomi. Individu yang tidak punya alat produksi biasanya dipaksa untuk menjual tenaga kerjanya. Prinsip ini dimunculkan kaum elit sebagai bagian dalam upaya membangun bangsa. Padahal ujung-ujungnnya hanya memperkaya elit. Sementara wong cilik tidak mampu melawan, ketika mereka dieksploitasi habis-habisan sebagai tenaga kerja. Semakin tidak rasional Dewasa ini, Indonesia itu penuh wacana yang menciptakan ketakutan dan panik. Wacana tentang LGBT, narkoba dan komunisme punya potensial kepanikan massa yang luar biasa, yaitu potensial untuk mewujudkan identitas yang tidak rasional. Identitas yang tidak rasional layak untuk diperalat gerakan fasis. Menyangkut soal LGBT, kepanikan yang muncul adalah kepanikan moral. Dalam argumentasi fasis, LGBT dianggap merusak moral bangsa Indonesia, dan karena itu lebih baik mengancam LGBT, karena LGBT dituding mengancam moral bangsa. Dalam kasus fobia-komunisme, masyarakat dibuat panik melalui musuh yang mereka kenal sejak lama melalui propaganda Orde Baru, sehingga mereka dengan mudah ditakuti dengan hantu komunisme. Kondisi panik diciptakan untuk mempersatukan kelompok atas nama ideologi. Padahal, kepanikan dan ketakutan itu diciptakan oleh pemimpin mereka sendiri. Melawan musuh adalah strategi untuk melawan negara hukum dan hak asasi manusia. Dua gagasan tersebut menjadi lawan bagi masing-masing. Hak asasi manusia selalu berseberangan dengan ideologi fasis. Kelompok yang diam dan tidak berpihak justru membantu membangkitkan ideologi ini dengan sengaja atau tidak. Misalnya, pernyataan Jokowi pada hari anti-narkoba internasional bahwa pembawa atau penjual narkoba layak untuk langsung ditembak tanpa proses hukum merupakan ekspresi pikiran bahwa Indonesia adalah dalam keadaan darurat dan martabat individu kurang penting. Ini tentu saja melanggar HAM dan identitas negara Indonesia sebagai negara hukum. Menilai rendah kehidupan manusia merupakan gerbang awal memasuki ideologi fasisme. Bahkan presiden bisa menyiapkan keadaan untuk kebangkitan fasisme dengan tidak sengaja. Negara hukum, HAM dan demokrasi sebagai kebalikan fasisme adalah hasil yang dicapai perjuangan bangsa, dan penjabat negara tidak boleh main-main atas hal itu. Uraian terakhir tentang ancaman fasisme gaya baru di Indonesia dapat Anda simak dengan mengklik bagian ini. Kembali ke bagian pertama, klik di bawah ini. Penulis Timo Duile belajar Ilmu Politik, Antropologi dan Filsafat di Universitas Bonn, Jerman, dan Bahasa Indonesia di Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia. Kini dosen dan peneliti di Jurusan Ilmu Asia Tenggara di Universitas Bonn dan Jurusan Antropologi di Universitas Köln. *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Football5starcom, Indonesia - Mantan Pelatih Borussia Dortmund, Ottmar Hitzfeld, menilai Mario Goetze adalah salah satu bakat terbaik yang pernah dimiliki
Apabila mendengar kata fasisme maka akan lekat dalam pikiran mengenai ideologi-ideologi kontroversial seperti ekstrimisme, marxisme, sosialisme, atau komunisme. Fasisme memang sangat sulit untuk didefinisikan atau ditaruh dalam suatu sekat-sekat pemahaman tertentu. Istilah fasisme sering diartikan sebagai paham mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Istilah fasisme adalah pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan Benito Mussolini. Namun dalam berkembangnya zaman, fasisme diindikasi mempunyai tujuan terorganisir di mana pemerintah fokus untuk mempersiapkan negara dari serangan konflik bersenjata dengan memegang kontrol pada kehidupan ekonomi suatu bangsa karena selalu membayangkan adanya musuh. Penjelasan Fasisme Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, fasisme adalah prinsip atau paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter. Apabila disederhanakan, pengertian fasisme adalah paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Istilah fasisme adalah pertama kali digunakan di Italia oleh pemerintahan Benito Mussolini. Dikutip dari suatu jurnal yang berjudul Analisis Propaganda Fasisme oleh Kamaruddin Hasan, dijelaskan pengertian fasisme adalah pengorganisasian masyarakat dan pemerintahan secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis. Ada sebuah adagium bahwa paham fasisme adalah suatu kepercayaan teori Darwin yang menyatakan, bahwa yang kuat akan selalu unggul dalam persaingan dan akan bisa mendapatkan hidupnya survival of the fittest. Adanya paham fasisme adalah membuat keunggulan segala hal menjadi yang paling utama harus diwujudkan. Pengertian Fasisme Menurut Para Ahli 1. Penjelasan Fasisme Menurut Moore Moore memberikan penjelasan bahwa fasisme adalah suatu cerminan dari kapitalisme yang berkembang seiring pengertian demokrasi kediktatoran yang tergantung pada aliansi kelas tuan tanah, buruh tani, dan borjuis perkotaan, di mana pertanian yang represif berkuasa. 2. Makna Fasisme Menurut Reich Reich memaparkan bahwa fasisme adalah suatu ideologi yang diakibatkan oleh represi seksual dalam masyarakat yang otoriter serta terkekang. 3. Penjelasan Robert Mengenai Fasisme Robert bahwa fasisme adalah paham yang asyik dan penuh obsesifitas, dengan penuh degradasi dalam masyarakat, penghinaan atau menjadi korban. Artinya pengertian fasisme adalah bekerja dengan tidak nyaman atau gelisah bersama elit tradisional serta meninggalkan kebebasan demokratis dalam mengejar perluasan wilayah. 4. Pengertian Fasisme Menurut Nicos Poulantzas Pengertian fasisme adalah paham atau pandangan yang dikarenakan oleh krisis ekonomi serta ideologi di dalam kelas penguasa. 5. Makna Fasisme Menurut Roger Griffin Pengertian fasisme adalah bentuk revolusioner transkelas anti-liberal dan nasionalisme anti-konservatif yang dibangun di berbagai kompleks pengaruh teoritis dan budaya. Mengenal Unsur-unsur Fasisme 1. Mengingkari Persamaan Derajat Kemanusiaan Salah satu pemikiran fasisme diartikan sebagai suatu perbedaan antar bangsa, ada yang lebih rendah dibanding bangsa lain. Fasisme adalah mengklaim sebagai bangsa yang lebih tinggi. Oleh karena itu, secara praktis dikatakan bahwa bangsa yang menang perang akan memperoleh itu semua. Sebab, dengan kemenangan peranglah, ia bisa menguasai yang lemah. Maka prinsip kesamaan derajat kemanusiaan tidak dikenal dalam paham fasisme. Sedangkan konsep ketidaksamaan tersebut didasarkan pada kekuatan. 2. Muncul dari Kebohongan dan Kekerasan Dalam politik pemerintahan bahwa dalam fasisme adalah didasarkan pada siapa kawan dan siapa lawan. Mendukung gerakan fasis adalah kawan, sedangkan siapa menentangnya adalah lawan. Cara berpikir politik fasisme adalah berawal dan berakhir dengan kemungkinan adanya musuh dan pemusnahan musuh sampai tuntas. Oposisi bagi fasis adalah musuh yang harus dibasmi. Pembasmian musuh ini pernah dilakukan Nazi dengan menyiapkan kamp konsentrasi dan kamar-kamar gas untuk warga Negara Jerman dan luar Jerman. Dalam kamp konsentrasi dilembagakan pembunuhan massal bagi para musuhnya. 3. Rasialisme dan Imperialisme Rasialisme dan imperialisme dicirikan oleh ketidaksamaan martabat manusia dan kekerasan yang diterapkan pada masyarakat bangsa-bangsa. Keunggulan ras tertentu menjadi alasan untuk melenyapkan pihak lain yang tidak satu ras. Imperialisme dengan menguasai bangsa lain menjadi tujuan fasisme melalui pembantaian besar-besaran genocide dan perbudakan terhadap bangsa lain. 4. Bentuk Pertentangan dan Ketertiban Nasional Dalam persamaan tertib hukum internasional sangat ditentang oleh fasis. Sebab, hal itu secara tidak langsung mengakui keunggulan pihak lain selain fasis. Ini sama saja mengkhianati doktrin yang dikembangkan atas keunggulan ras, ketidaksamaan martabat kemanusiaan, penguasaan bangsa atas bangsa lain. 5. Ketidakpercayaan Kemampuan Nalar Fasisme adalah secara terang-terangan menolak paham rasional yang selama ini dibanggakan masyarakat barat. Termasuk pula pada urusan-urusan kemanusiaan. Oleh karena itu, gerakan fasisme yang non rasional dengan mengutamakan fanatisme, dogmatisme, dan tertutup.
d bergabungnya jerman barat dan jerman timur. 4. adanya globalisasi, sebagai bangsa indonesia kita harus a. peduli. b. mencegah. c. menyesuaikan. d. menerima. 5. globalisasi melalui arus informasi dan budaya asing yang masuk ke indonesia perlu disesuaikan dengan nilai-nilai a. kebudayaan indonesia. b. tradisi suku bangsa. c. budaya
- Fasisme adalah sebuah ideologi negara yang berprinsip pada mutlaknya kepemimpinan tanpa pengecualian. Ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin negara dan militer diwajibkan kuat guna menjaga kedaulatan negara. Dalam praktiknya, fasis termasuk dalam suatu ideologi yang radikal nasionalis dan otoriter dalam bidang fasis ini berkembang setelah Perang Dunia I berakhir. Adapun contoh negara fasis adalah Jerman, Italia, dan Jepang. Lalu, mengapa fasisme muncul di Jerman dan Italia serta Jepang? Baca juga Benito Mussolini, Diktator Fasis Italia yang Berakhir Tragis Jerman Negara yang kalah dalam Perang Dunia I, seperti Jerman dan Italia mengalami keterpurukan ekonomi. Sehingga Jerman dan Italia membangun kembali negara dengan kepemimpinan yang otoriter atau mutlak. Kemunculan fasis di Jerman ditandai dengan berdirinya Partai Buruh Deutsche Arbeiter Partij oleh Adolf Hitler di Kota Munich. Partai Buruh tersebut kemudian berkembang pesat menjadi National Sozialistiche Deutsche Arbeiter Partij atau dikenal sebagai NAZI. Ideologi partai ini menganut chauvinisme atau menganggap dirinya lebih unggul daripada ras lain. Berikut adalah faktor munculnya paham fasisme di Jerman Kemenangan NAZI pada pemilu 1930 Kesulitan ekonomi Kejayaan masa lampau Lemahnya pemerintahan Baca juga Kerugian yang Diderita Jerman Akibat Perjanjian Versailles Kemenangan NAZI di pemilu 1930 menjadikan Adolf Hitler Kanselir Jerman. Hitler memiliki ambisi untuk membawa kembali kejayaan Jerman. Untuk merealisasikan ambisinya tersebut, Hitler membuat beberapa langkah, seperti Membangun militer Membentuk polisi rahasia untuk menindas lawan politiknya Menolak Perjanjian Versailles Menyingkirkan orang-orang Yahudi Membangun industri untuk mengatasi pengangguran Memperkuat NAZI sebagai partai tunggal di Jerman Langkah-langkah yang dilakukan Hitler ini mengalami keberhasilan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Selain itu NAZI juga menerapkan politik Libensraum atau gerakan politik dengan cara menguasai daerah seluas mungkin. Baca juga Partai Nazi Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran Italia Paham fasis di Italia dipimpin oleh Benito Mussolini, yang mendirikan partai Fascis seperti di Jerman, kemunculan fasisme di Italia disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik. Pada 1922, partai Fascis Italiani berhasil memenangkan pemilu hingga membawa Mussolini menjadi Perdana Menteri. Dalam perkembangannya, Mussolini melakukan kudeta terhadap raja dan mengukuhkan dirinya sebagai Il Duce atau sang pemimpin. Mussolini kemudian melakukan beberapa gebrakan guna mengembalikan kejayaan Italia. Berikut adalah langkah yang dilakukan oleh Mussolini Memperkuat militer Menguasai seluruh Laut Tengah Menguasai Ethiopia dan Albania Mengobarkan semangat Italia Irredenta sebagai landasan penyatuan Italia Baca juga Giuseppe Garibaldi, Pahlawan Revolusi yang Menyatukan Italia Jepang Latar belakang lahirnya fasisme di Jepang mengalami perbedaan dengan yang ada di Italia dan Jerman. Hal tersebut disebabkan karena fasisme di Jepang lahir untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi yang sudah tercipta sejak Restorasi Meiji. Baca juga Restorasi Meiji Tokoh, Penyebab, dan Dampak Kebangkitan fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Hideki Tojo pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito 1926-1989. Saat itu, Jepang sedang mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti perdagangan, industri, dan militer. Bangsa Jepang membuat propaganda bahwa mereka adalah keturuan dari Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain rendah. Berbekal pedoman tersebut, Jepang melakukan ekspansi politik dengan menguasai berbagai wilayah di kawasan Asia. Baca juga Kaisar Meiji, Tokoh Utama Reformasi Jepang Selain itu, Perdana Menteri Hideki Tojo juga berambisi membawa Jepang ke masa kejayaan. Untuk mencapai ambisinya tersebut, Perdana Menteri Hideki Tojo melakukan beberapa langkah, yakni Modernisasi militer Menyingkirkan tokoh politik anti militer Memperluas kekuasaan Propaganda Nippon 3A Mengenalkan paham Shinto Hakko Ichiu dunia sebagai satu yang dipimpin Jepang Dengan begitu, fasisme muncul di Italia, Jerman, dan Jepang karena adanya krisis ekonomi dan politik. Referensi Passmore, Kevin. 2018. Fasisme. Yogyakarta BASABASI. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
4yijeD. 6na654ts4l.pages.dev/1876na654ts4l.pages.dev/1616na654ts4l.pages.dev/926na654ts4l.pages.dev/1246na654ts4l.pages.dev/16na654ts4l.pages.dev/3206na654ts4l.pages.dev/1216na654ts4l.pages.dev/2376na654ts4l.pages.dev/259
salah satu ciri fasisme jerman adalah